Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teknik Industri Peduli Mangrove


 Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai lebih dari 80.000 km. Dengan demikian, wilayah pesisir beserta sumber daya alamnya mempunyai peran yang penting bagi masyarakat pesisir. Selain itu, wilayah pesisir juga mempunyai potensi yang besar dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara, jika sumber daya alamnya diberdayakan dengan baik dan benar. Secara natural, wilayah pesisir merupakan wilayah yang dapat menjadi penyedia komoditas ikan, menjadi kawasan pariwisata, kawasan industri, dan perhubungan. Dengan demikian. penanganan dan pemberdayaan wilayah pesisir di Indonesia merupakan satu permasalahan penting yang harus dilakukan dengan baik dan benar.

Secara khusus, peran penting wilayah pesisir beserta sumber daya alamnya bagi pembangunan ekonomi Indonesia dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek sosial ekonomi dan aspek biofisik. Dari aspek sosial ekonomi, wilayah pesisir merupakan titik tumpu bagi banyak penduduk Indonesia yang hidup di wilayah pesisir. Dari aspek biofisik, wilayah pesisir merupakan rumah bagi aneka ragam hayati sehingga wilayah pesisir mempunyai potensi yang besar dalam pembangunan ekonomi bangsa Indonesia. Namun demikian, pada masa sekarang Indonesia juga sedang menghadapi satu permasalahan berupa menyempitnya luas wilayah pesisir akibat erosi, perubahan iklim, pariwisata, dan urbanisasi. Tekanan tersebut berdampak pada seluruh ekosistem yang ada di wilayah pesisir, selain berdampak bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat diwilayah pesisir.

Salah satu ekosistem yang banyak tumbuh di wilayah pesisir adalah ekosistem mangrove, selain dari ekosistem estuaria, padang lamun, dan terumbu karang, yang mempunyai banyak fungsi ekologis, ekonomis dan sosial. Ekosistem mangrove merupakan satu ekosistem yang komunitas tumbuhannya toleran terhadap garam. Ekosistem mangrove mempunyai fungsi ekologis dan ekonomi. Fungsi ekologis dari ekosistem mangrove adalah sebagai pelindung pantai dari abrasi, pengendali banjir, tempat hidup biota laut untuk berlindung, mencari makan, pemijahan maupun pengasuhan, sebagai sumber makanan bagi spesies-spesies yang ada, penambat zat beracun, penyerap karbon, sementara fungsi ekonomi dari ekosistem mangrove adalah ekosistem mangrove dapat dimanfaaatkan untuk penghasil bahan obat-obatan, sebagai penghasil bahan pangan seperti ikan, udang, kerang kepiting, serta sebagai tempat rekreasi dan wisata

TUJUAN KEGIATAN

Secara umum, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendukung rencana pemerintah melalui Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PKM) dalam mewujudkaan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Melalui Partisipasi Masyarakat. Melalui kegiatan ini, Universitas Islam Jakarta berkeinginan untuk menjadi salah satu pusat perubahan gerakan revolusi mental untuk mewujudkan perubahan sikap, perilaku, cara pikir, cara pandang, dan cara kerja civitas akademika kampus untuk mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, adil, dan makmur. Secara khusus, tujuan dari kegiatan ini adalah:

1.    Meningkatkan kepedulian dosen dan mahasiswa terhadap pentingnya pelestarian lingkungan pesisir

2.    Melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon mangrove di wilayah pesisir Jakarta dan sekitarnya

3.    Menggali potensi pemanfaatan mangrove bagi ekonomi dan industri

 

BENTUK DAN METODE KEGIATAN

Workshop GNRM Series 1

Workshop GNRM Series 1 dilaksanakan pada hari Sabtu 25 September 2021. Workshop GNRM Series 1 bertema “Penguatan Kepedulian Dosen dan Mahasiswa Terhadap Pembangunan Berkelanjutan dan Kelestarian Lingkungan”. Workshop diselenggarakan secara luring dan daring. Worksop dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Islam Jakarta yaitu Prof. Dr. Ir. Raihan M.Si, Workshop GNRM Series 1 menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Drs. Suyud Warno Utomo M.Si dan Ir. Suharini Eliawati M.Si. Nara sumber pertama adalah pengamat lingkungan dari Sekolah Lingkungan Universitas Indonesia sedangkan narasumber kedua adalah Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Prov. DKI Jakarta, yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Imam Fitrianto, selaku Kepala Bidang Kelautan Dinas KPKP Prov. DKI Jakarta.

Dalam sambutannya, Rektor UID, Prof Dr. Ir. Raihan M.Si mengemukakan pentingnya dosen dan nahasiswa untuk peduli dengan pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan, termasuk lingkungan pesisir. Hal ini sejalan dengan amanah Undang-Undang bahwa wilayah pesisir merupakanbagian dari sumber daya alam dan merupakan kekayaan yang dikuasai oleh negara, yang perlu dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat, baik bagi generasi sekarang maupun bagi generasi yang akan datang.

Nara sumber pertama mengemukakan menjabarkan bahwa pada dasarnya setiap kegiatan akan selalu menimbulkan dampak terhadap lingkungan; telah terjadi degradasi Lingkungan baik fisik, kimia, hayati dan sosial-ekonomi; bencana lingkungan telah terjadi dimana mana; diperlukan upaya keterpaduan dalam pengelolaan lingkungan hidup; dampak positif harus dimaksimalkan dan dampak negatif diminimalkan.

Sementara itu, narasumber kedua mengemukakan bahwa hutan mangrove mempunyai peran yang penting masyarakat, utamanya masyarakat. Peran hutan mangrove dapat dilihat dari aspek sosial, ekonomi, maupun ekologi. Beberapa peran hutan mangrove antara lain adalah menjaga garis pantai agar tetap stabil, mencegah terjadinya erosi laut, serta sebagai perangkap zat-zat pencemar dan limbah. Hutan mangrove juga merupakan wilayah berkembang biak, tempat memijah, dan mencari makanan untuk berbagai organisme yang bernilai ekonomis khususnya ikan dan udang. Mengingat pentingnya hutan mangrove bagi masyarakat, maka Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk menjaga dan mengelola hutan mangrove secara berkelanjutan. Berikut ini adalah beberapa foto yanng terkait dengan kegiatan workshop GNRM series 1 yang diselenggarakan oleh UID. Video kegiatan workshop GNRM series 1 disajikan pada CD khusus (terlampir). Materi workshop GNRM series 1 juga disajikan secara terpisah (terlampir).


Workshop GNRM Series 2

Universitas Islam Jakarta (UID), pada hari Sabtu 16 Oktober September 2021, kembali menyelenggarakan workshop GNRM. Workshpop GNRM series 2 ini mengusung tema “Peningkatan Kepedulian Dosen dan Mahasiswa Terhadap Kelestarian Lingkungan Melalui Penanaman Mangrove di Pesisir Jakarta”. Workshop diselenggarakan secara luring di Aula Universitas Islam Jakarta. Worksop ini dibuka oleh Rektor UID yang dalam hal ini diwakili oleh Dr. Ir. Mulki Siregar MT, selaku Wakil Rektor Bidang Akademik UID.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor I – UID mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kemenko PMK dan FRI yang telah memberikan kesempatan kepada UID untuk turut serta dalam program Gerakan Nasional Revolusi Mental 2021. Wakil Rektor I UID mengemukakan bahwa UID berkomitmen untuk menjadi agen perubahan menuju Indonesia yang lebih baik. Selain itu, Rektor I – UID mengemukakan pentingnya bagi dosen dan mahasiswa untuk memahami dengan benar isu-isu pelestarian lingkungan pesisir dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Workshop yang berlangsung satu hari tersebut mengkaji empat dimensi yang terkait dengan pengelolaan hutan mangrove. Terdapat empat narasumber berkompeten yang menyampaikan materi pada workshop tersebut, yaitu Marceli Susanti ST. MT., Nurlaili ST. MT., Rachmat Darmawan ST. MT., dan Aryo Sahid Sujiwo B.Sc. M.Sc. Secara khusus, target yang ingin dicapai dari workshop tersebut adalah:

1.    Peserta workshop mampu menggunakan software Q-GIS untuk mengetahui luasan hutan mangrove

2.    Peserta workshop mampu melakukan valuasi ekonomi hutan mangrove

3. Peserta workshop mampu melakukan evaluasi jasa ekosistem hutan mangrove

4.    Peserta workshop mampu mengidentifikasi peluang-peluang pemanfaatan buah mangrove menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi

Para narasumber secara umum menunjukan bahwa hutan mangrove mempunyai nilai ekonomi yang tinggi sehingga pelestarian hutan mangrove harus tetap dipertahankan. Namun demikian, pengelolaan hutan mangrove menghadapi berbagai permasalahan yang kompleks. Meskipun hutan mangrove menyediakan berbagai jenis produk penunjang kehidupan, ekosistem tersebut mengalami tekanan terus menerus akibat faktor alam dan aktivitas manusia. Valuasi ekonomi hutan mangrove dapat dijadikan sebagai input dalam pemilihan alternatif pola pemanfaatan hutan mangrove. Dalam workshop tersebut terungkap bahwa nilai-nilai ekonomi hutan mangrove di satu daerah tertentu berbeda dengan nilai-nilai ekonomi hutan mangrove di daerah lain. Hal ini menunjukan bahwa karakteristik mangrove di daerah tertentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan karakteristik mangrove di daerah lain. Perbedaan karakteristik hutan mangrove ini, dan tentu saja preferensi masyarakat sekitar hutan mangrove, berimplikasi pada perbedaan nilai-nilai ekonomi hutan mangrove disuatu daerah. Peserta workshop juga diberi pemahaman bagaimana cara menggunakan software QGIS untuk menganalisis luasan hutan mangrove